Selasa, April 05, 2016

#TeamMangTimangAnakkuSayang Cerita ke-7



“Tididit tididit tdidit” suara paling menggangu seluruh orang di dunia ini. Suara yang selalu hadir di pagi hari ketika seluruh umat manusia sedang asik meraih mimpinya, tidur. Aku berusaha membuka mataku perlahan, melawan sinar matahari yang masuk dari jendela, menembus kain hordeng tipis yang entah berapa kali dalam sehari dicuci oleh assisten rumah tanggaku, karena tampak selalu putih dan bersih tanpa noda. Tanganku mencari sumber suara penggangu salah satu nikmat manusia di dunia dan lekas mematikan fitur menyebalkan itu.

Masih di tempat yang sama, aku berpikir bagaimana caranya aku pagi ini bisa terbaring di kamarku, sedangkan seingatku, aku mabuk berat semalam. Yang aku ingat aku terbaring menatap langit penuh bintang di helipad salah satu hotel berbintang di Jakarta, yang namanya pun aku tidak ingat. Aku berusaha merunut kejadian demi kejadian tapi, tak juga berhasil. Ingatanku terus memunculkan gambaran-gambaran kejadian beberapa hari lalu, ketika Rae pulang duluan saat pesta ulang tahunku. Ya, rae tampak tidak nyaman dan akhinya memutuskan untuk pulang. Aku tahu dari raut wajahnya ketika aku harus bersikap baik dan bahagia ketika salah satu anak pemilik resto tempat aku melangsungkan acara, datang tiba-tiba. Aku yakin, orang tuanya yang duduk di meja paling pojok yang memberitahu tentang acara itu, karena sudah lama dia tertarik denganku, itu yang aku tau.

“Lucu juga” aku tersenyum tipis sambil melipat kedua tanganku ke atas dan menggunakannya sebagai bantalan kepala. Wajah kesal rae masih tergambar jelas, dan kesalahpahaman itu beberapa hari lalu membuatku gila, tapi pagi ini, semua mejadi lucu. Kejadian ditambah waktu adalah komedi kehidupan, dan itu benar adanya. kejadian ditambah waktu adalah rindu.

“Apa aku telpon saja?” aku bergumam pelan. Sejak kejadian itu, aku tidak pernah lagi bertemu Rae, mendengar kabarnya pun tidak. Aku pun belum menghubunginya sama sekali, aku hanya menyesal dan merasa bersalah, namun tidak mengungkapkannya, hanya memendam dan gila sendirian. Aku lebih baik dihadapkan dengan awan cumulonimbus atau badai petir dalam kabin pesawat Air Force One berisikan presiden amerika dan staffnya daripada berurusan dengan masalah seperti ini.

Aku mengetik nama Rae di handphone dan memencet tombol virtual berwarna hijau. Entah setan apa yang pagi ini merasukiku sehingga aku punya keberanian untuk melakukan hal ini. Nada demi nada “tutt” terdengar sampai akhinya suara perempuan terdengar “nomer yang anda tuju sedang sibuk, silahkan coba beberapa saat lagi.”

Entah raja jin darimana sekarang yang merasuki diriku sampai aku berucap “Baiklah aku coba sekali lagi” setelah mendengar suara mesin penjawab yang merespon dan kembali memencet tombol virtual berwarna hijau. Nada demi nada “tutt” kembali terdengar kembali dan lagi-lagi suara perempuan yang terdengar “nomer yang anda tuju sedang sibuk menunggu telpon captain aaron, hai capt” aku kaget, suara template mesin penjawab telpon tidak seharusnya begitu. Aku terdiam beberapa saat dan kemudian menjauhkan handphone dari telinga dan melihat layarnya untuk memastikan tersambung atau tidaknya panggilan telpon kali ini. “tersambung, tersambung” aku berteriak kegirangan dan kembali meletakan handpohe di telinga.

“Halo Rae, sepagi ini kamu sudah berani mengusikku ya”

“Hahaha, sepertinya aku menciuma bau-bau kebahagian pada pagi harimu ini capt, apakah itu karena kamu mendengar suaraku? Sampai harus berteriak tersambung-tersambung”

“Diam Rae, jangan terus menggodaku. Butuh keberanian dan tekad untuk aku menelponmu”

“Memangnya ada apa capt?”

“Ada yang harus aku bicarakan denganmu Rae, bisakah kita bertemu siang ini? Jikalau kamu sibuk, aku bisa ke kantormu, aku hanya butuh 5 menit untuk menjelaskan apa yang ingin aku jelaskan dan kamu tidak boleh menolak permintaanku ini”

“Baiklah, capt. Kamu bisa datang ke kantoru hari ini pada saat jam makan siang. Maaf capt, aku harus meeting sekarang. Sampai jumpa nanti siang, capt”

Telpon dimatikan sepihak oleh Rae tanpa sempat memberikan aku kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan. Aku bergegas untuk mandi, beranjak dari tempat tidur dengan semangat, untuk bertemu dengan Rae di kantornya dan mejelaskan kesalahpaaman diantara kita dan meminta maaf. Baru beberapa langah aku melangah aku kembali ke kasur dan mejawab handphone yang berdering keras, karena aku pikir itu pasti dari Rae.

“Halo, capt. Maaf mengganggu pagi-pagi” suara lelaki diujung telpon membuatku mejauhkan handphone beberapa centi dari telinga, kemudian menaruhnya ditempat semula.

“Ya, ada apa?” jawabku malas.

“Pagi ini, jam 11, penerbangan dari Dubai”

“Segera urus segala persiapan, dan kabari aku secepatnya mengenai update selanjutnya”

“Baik capt”

Aku meraih kunci mobil dan berlari ke garasi, aku tidak punya banyak waktu lagi. Dan kenapa aku harus selalu berurusan dengan waktu.

1 komentar:

  1. Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
    Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...





    BalasHapus